Gunung-gunung Sulawesi

PUNCAK G. GANDANG DEWATA 3037 MDPL

WILD EXPEDITION 9 GUNUNG GANDANG DEWATA 3037 MDPL

 

 

   Gunung Gandang Dewata merupakan galat satu gunung tertinggi yang terletak di daerah bagian Barat Sulawesi (pegunungan Quarlesi) dan gunung tertinggi ke 2 di Sulawesi

setelah gunung Latimojong (3478 Mdpl) yg terletak pada kabupaten Enrekang. Gunung Gandang Dewata sempurna berada di kabupaten Mamasa berbatasan dengan kabupaten Mamuju yg memiliki ketinggian 3037 mdpl

Sejarah gunung ini diberi nama Gandang Dewata yaitu jika terdapat orang yg masuk hutan, apakah dia mau mengambil output hutan atau mendaki, maka apabila terdengar suara gendang berdasarkan zenit gunung berarti orang tadi sudah mangkat . Yang menjadi misterinya merupakan siapa yang memukul gendang itu?.

     Kalau rasio ingin menjangkau hal misalnya itu adalah hal yang mustahil. Dari kota Mamasa saja gunung Gandang Dewata tidak terlihat, yang terlihat hanya gunung Mambulilling (2573 Mdpl) yaitu gunung pertama dari tujuh gunung sebelum gunung Gandang Dewata

     jalur menuju Gandang Dewata sampai puncakpertama kali dirintis sang wargasetempat pada tahun 1963. selanjutnya pada tahun 1993, mapala menurut keliru satu pengurus tinggi pada Yogyakarta melakukan pendakian. Sejak itu, mulailah dikenal kata adanya pos 10 pada gunung ini.

     Untuk hingga kepuncak gunung, harus melewati 10 pos menggunakan syarat medan yg sangat berat. Pendaki wajibmelintasi 9 gunung, yakni Gunung Lante Bobbok, parandangan, Pappandangan, Lantang Lomo, Lombok Silenda, Damak-damak, Penga, Naik Daeng & terakhir Gandang Dewata. Maka dari itu kami berdasarkan KPA GARIS Palopo ingin menaklukkan dan menapakkan kaki di puncakgunung gandang dewata tersebut pada wild Expedition 9

     Gunung yang terletak dibawah pengawasan administratif tiga kabupaten ini yaitu, Kabupaten Mamasa, Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Kalumpang di propinsi Sulawesi Barat. Puncak gunung ini pula merupakan puncaktertinggi berdasarkan jejeran pegunungan yg terbesar di pulau Sulawesi yaitu pegunungan Quarles. Butuh ketika 7 sampai 15 hari di lapangan, yg dikarenakan lokasinya yang cukup rumit & susahnya akses transportasi. Hal ini mengakibatkan gunung ini jarang sekali didaki. Tetapi estetika pemandangan dari zenit gunung ini tidak kalah dengan gunung lainnya.

     Sebenarnya jumlah personil buat wild espedition ke 9 ini awalnya berjumlah 10 orang lebih akan tetapi karna banyaknya halangan akhirnya kami berangkat hanya bertiga yaitu : saya ayyung menurut KPA Garis andry berdasarkan KPA Ranting & yang terakhir adalah Mail dari KPA Walet. Kami berangkat dari palopo minggu  27 juni 2010 dari polmas lanjut ke mamasa menggunakan membayar 50 ribu menggunakan jalan yg tidak baik & penuh dengan lumpur. Tepat jam 9pm kami tiba di rumah pak daud. Pak daud merupakan mantan Mantri kesehatan namun dia jua di jadikan sebagai juru kunci Gunung Gandang Dewata 3037 mdpl. Kalau mau menuju kota mamasa sebaiknya hari senin & kamis karna pada hari itu merupakan hari pasar ramai pada mamasa tentunya banyak tunggangan.

     Pada pagi hari senin sebelum memulai bepergian kami pada suru sang pak daud untuk melapor di kapolsek. Kami diberi saat 10 hari buat mendaki zenit pegunungan Quarles itu. Setelah melapor kami di lepas sang pak daud.. kami start kurang lebih jam 11am berdasarkan kampung baru ke desa terakhir yaitu rante pongkok, sebenarnya terdapat ojek buat ke sana dengan bayaran kurang lebih 15 ribu tapi kami memilih berjalan kaki sekalian pemanasan. Disepanjang bepergian menuju rante pongkok kami disapa sang penduduk dengan sangat ramah.

     Selepas berdasarkan kampung rante pongkok kami memasuki persawahan, lalu dilanjutkan jalanan setapak menyusuri pinggiran sungai sehabis melewati sungai kami sampai pada percabangan semestinya kami memilih jalan terus namun karena hujan yg cukup lebat kami tak melihat indikasi-pertanda tidak sengajah kami membelok ke arah atas menuju kebun rakyat.mungkin lebih kurang  2kilometer mendaki kami bertemu menggunakan pak tani.kami pun bertanya jalan menuju pos1 ke arah mana, sambil tersenyum pak petani menjawab engkaugalat jalan sebenarnya percabangan ada pada daerah bawah .

      Akhirnya kami memutuskan untuk balikpada persimpangan & menentukan jalur yg tepat menuju pos1. Kami menyusuri pinggir sungai kurang lebih 30 mnt dari persimpangan kami menemukan sungai minidan disitu masih ada persimpangan tetapi sudah poly tanda-indikasi pada sepanjang sungai. Ketika menemukan sungai kecil jalan sudah menanjak & lumayan licin di atas sungai itu terdapat tanah datar dengan diameter  6 m2, kami akhirnya memasang tenda di loka itu karna tenaga kami telah terkuras menggunakan galat jalur sebelumnya.malam itu kami lalui menggunakan kurang nyaman karna poly nyamuk yang masuk kedalam tenda…. :

     Keesokan harinya kami melanjutkan perjalan tampa sarapan karna kami memahami terdapat sungai di jalur berikutnya & kami memutuskan sarapan pada pinggir sungai selesainya menyebrang kami menemukan pos 1 tepat di pinggir sungai, sesudah sarapan kami memutuskan melanjutkan perjalanan ke pos dua, dengan tanjakan yg sangat berat dengan rempetan vegetasi pohon palem kami sampai pada pos dua lebih kurang jam 11am setelah pemasangan pos2KPA GARIS kami melanjutkan tak lamakami berjalan hujanpun turun menggunakan deras & datang-datang pergelangan lutut aku sangat sakit, sesampai pada pondok aku menetapkan buat istirahat untuk hari itu karna lutut gw sudah tidak tertahankan kami pun memasang POS3 KPA GARIS.sore itu gw gunukan buat memulihkan lutut gw yang cedera. Malam yang kami lalui pada hari ke 2 juga kurang menyenangkan biasa lah MISTIK RIMBA.

     Pagi pun datang, selesainya sarapan dan beres-beres kami pribadi melanjutkan perjalan lebih kurang jam 8am, sedikit menurun  lalu menanjak sekitar sejam berjalan sampailah di sebuah punggungan istirahat sejenak lalu menurun dan sampailah pada pos4 pada sini mampu buat 2 tenda dan sumber air dekat, dari pos 4 menurun menemukan sebuah anak sungai karna hujan turun dengan deras jam jua membuktikan jam 11am, kami singgah untuk makan siang namun cuaca bertambah dingin maka kami putuskan buat makan di punggungan gunung yang terdapat pada depan mata. Kami pun melanjutkan perjalanan jam 2pm tepat kami tiba pada sebuah punggungan di situ kami makan siang dan istirahat sejenak sembari memijat lutut gw yg tak kunjung sembuh… kurang lebih jam 2.30pm kami melanjutkan perjalanan menuruni bukit dan datang pada sebuah tempat yg relatif luas kami pun memasang tenda dan nge-camp pada tempat itu karna jam pula sudah menunjukan jam 3pm..malam yang relatif damai pada sinari cahaya rembulan mewarnai camp3 kami.

     Dari Camp3 kami melanjutkan ke pos lima sekitar jam 8.50am tampa sarapan dikarnakan cadangan air telah habis. janannya cukup panjang & menurun melewati punggungan menurut situ kami melihat pucuk puncakgandang dewata yg terlihat sangat biru & mini, melihat itu kami jadi bersemangat berjalan

     Sekitar jam 10am kami hingga pada pos5 di sini terdapat juga sebuah camp & sungai yang tidak mengecewakan akbar, disini kami sarapan sekaligus makan siang. Sesudah sarapan melanjutkan penyebrangan basa & melewati pinggiran tebing ada sekitar 5 kali penyebrangan basa, apabila debit air melimpah disarankan penyebrangan memakai webing atau tali..setelah menyebrang sungai kita di sambut dengan tanjakan kemudian melewati punggungan dan tibalah kami di pos 6, disini agak luas sanggup buat 2 tenda tak terdapat asal air. Dari pos 6 kami menurun & menemukan sebuah patahan lungsor kemudian sebuah daerah relatif datar kami pun memasang tenda dan nge-camp4 di loka itu malam yang kami lalui sangat nyaman sayang tanahnya relatif miring jadi tidurnya pula susah,

LihatTutupKomentar