Bukit, umumnya mempunyai ketinggian setidaknya 300 meter (1.000 kaki) pada atas tanah sekitarnya. Beberapa gunung adalah puncakyg berdiri sendiri, namun sebagian akbar adalah bagian menurut rangkaian pegunungan.[1]
Pegunungan terbentuk melalui kekuatan tektonik, erosi, atau kegiatan vulkanik,[1] yg bekerja pada skala saat hingga puluhan juta tahun.[2] Begitu pembentukan gunung berhenti, gunung-gunung perlahan-lahan akan semakin landai melalui aksi pelapukan, melalui kemerosotan, serta bentuk-bentuk pemborosan massal lainnya, serta melalui erosi sang sungai & gletser.
Ketinggian pada pegunungan membentuk iklim yang lebih dingin daripada di bagian atas bahari pada garis lintang yang sama. Iklim yang lebih dingin ini sangat mensugesti ekosistem pegunungan: ketinggian gunung yg berbeda-beda menjadi tempat asli flora dan hewan yang berbeda pula. Karena medan & iklim yg kurang ramah, gunung cenderung lebih sedikit dipakai buat pertanian dan lebih banyak buat ekstraksi asal daya, seperti pertambangan & penebangan, atau dijadikan tempat rekreasi, misalnya mendaki gunung & bermain ski.
Gunung tertinggi pada Bumi adalah Gunung Everest pada Himalaya, Asia, yg puncaknya mencapai ketinggian 8.850 m (29.035 ft) di atas bagian atas bahari homogen-homogen. Gunung tertinggi di antara seluruh planet Tata Surya adalah Olympus Mons pada Mars menggunakan sunting asal]
Definisi Program Lingkungan PBB mengenai "lingkungan pegunungan" mencakup keliru satu berdasarkan beberapa kriteria berikut:[3]:74ketinggian minimal dua.500 m (8.202 kaki);ketinggian minimal 1.500 m (4.921 kaki), menggunakan kemiringan lebih menurut dua derajat;ketinggian minimal 1.000 m (tiga.281 kaki), menggunakan kemiringan lebih dari lima derajat;ketinggian minimal 300 m (984 kaki), dengan kisaran ketinggian 300 m (984 kaki) pada jeda 7 km (4,3 mil).
Dengan memakai definisi ini, pegunungan mencakup 33% Eurasia, 19% Amerika Selatan, 24% Amerika Utara, dan 14% Afrika.[3]:14 Secara keseluruhan, 24% daratan pada Bumi adalah pegunungan.[4]
Gunung merupakan suatu bentuk bagian atas tanah yang letaknya jauh lebih tinggi daripada tanah-tanah di daerah sekitarnya. Gunung pada umumnya lebih besardibandingkan menggunakan bukit, namun bukit di suatu tempat bisa jadi lebih tinggi dibandingkan menggunakan apa yg diklaim gunung di tempat yang lain. Gunung dalam umumnya memiliki lereng yg curam & tajam atau mampu juga dikelilingi sang puncak -zenit atau pegunungan. Pada beberapa ketinggian gunung mampu mempunyai dua atau lebih iklim, jenis tumbuh- tanaman , & kehidupan yg berbeda.
Sebenarnya nir terdapat definisi umum buat gunung. Ketinggian, volume, relief, kecuraman, jeda & kontinuitas dapat dijadikan kriteria pada mendefinisikan gunung. Menurut KBBI, definisi gunung adalah "Bukit yg sangat besardan tinggi (umumnya tingginya lebih dari 600 m)".[5 sunting asal]
Terdapat 3 jenis tipe primer menurut gunung. Gunung barah, gunung lipatan, & gunung patahan.[6] Ketiga tipe ini terbentuk menurut lempeng tektonik waktu bagian menurut kerak bumi bergerak, roboh & karam. Tenaga endogen, pengangkatan isotasi dan intrusi magma mengangkat lapisan batuan ke atas dan membentuk sebuah dataran yang lebih tinggi dari dataran sekitar. Ketinggian menurut pengangkatan ini menciptakan bukit, bila bukitnya lebih tinggi & lebih curam maka terbentuklah gunung. Pegunungan primer cenderung terbentuk dalam garis panjang yang menandakan batas dan kegiatan sunting sumber]
Iklim pada pegunungan sebagai lebih dingin setiap naiknya ketinggian. Hal ini terjadi ditimbulkan pemanasan bumi oleh matahari yg terjadi secara radiasi.[7] Matahari memanaskan daratan secara radiasi. Sementara itu, impak tempat tinggalkaca berfungsi bagaikan selimut yg merefleksikan pulang panas ke bumi. apabila dampak tempat tinggalkaca ini tidak ada, maka panas tadi akan balikke ruang angkasa. Efek rumah kaca ini yang mengakibatkan udara pada dataran rendah terasa hangat. Ketika ketinggian bertambah, efek rumah kaca berkurang, sebagai akibatnya temperature kurang lebih menurun.[8]Gunung pada bahasa wilayah sunting asal]
Terdapat poly sekali penyebutan buat "gunung" dalam bahasa daerah di Indonesia. Beberapa di antaranya merupakanGunong, glee (Aceh)[butuh rujukan]Deleng (Karo)[butuh acum]Dolok (Toba) [9]Bukit (Melayu, berarti gunung kecil)[butuh acum]Pasir (bukit), gunung (Sunda)[10]Igir, wagir, wukir, meru (Jawa)[butuh rujukan]Bulu (Makassar)Keli (Flores)[butuh acum]Nga (Papua pedalaman)[butuh acum]Olat (Sumbawa)[butuh acum sunting asal]^ a b Jackson, Julia A., ed. (1997). "Mountain". Glossary of geology (edisi ke-Fourth). Alexandria, Viriginia: American Geological Institute. ISBN 0922152349.^ Levin, Harold L. (2010). The earth through time (edisi ke-9th). Hoboken, N.J.: J. Wiley. hlm. 83. ISBN 978-0470387740.^ a b Blyth, S.; Groombridge, B.; Lysenko, I.; Miles, L.; Newton, A. (2002). "Mountain Watch" (PDF). UNEP World Conservation Monitoring Centre, Cambridge, UK. Diarsipkan menurut versi orisinil (PDF) tanggal 11 May 2008. Diakses lepas 17 February 2009.^ Panos (2002). "High Stakes" (PDF). Diarsipkan berdasarkan versi orisinil (PDF) tanggal 3 June 2012. Diakses tanggal 17 February 2009.^ "Hasil Pencarian - KBBI Daring". kbbi.kemdikbud.go.id.^ "Chapter 6: Mountain building". Science matters: earth and beyond; module 4. Pearson South Africa. 2002. hlm. 75. ISBN 0-7986-6059-7.^ Lazaridis, Mihalis (2010). First Principles of Meteorology and Air Pollution. Springer. hlm. 70. ISBN 978-9400701618.^ Lutgens, Frederick K.; Tarbuck, Edward J. (1998). The Atmosphere: An Introduction to Meteorology. Prentice Hall. hlm. 15–17, 30–35, 38–40. ISBN 0-13-742974-6.^ Arti kata Dolok di Masyarakat Batak Toba^Kamus Umum Basa Sunda (pada bahasa Basa Sunda). Penerbit TARATE. 1995.Lihat jua sunting asal]Daftar gunungPuncakDaftar gunung berapiDaftar gunung bahariDaftar gunung berlumpurDaftar pulau gunung berapiPulau gunung berapiGunung tidak bernamaGunung bernamaGunung barah sunting asal]Wikimedia Commons mempunyai media mengenai Mountains.